Kamis, 06 Oktober 2011

AKU DAN SYETAN 3

Wajah syetan terlihat tersipu malu
Ketika berpapasan sekembaliku dari mengambil air wudu
Kemudian dia berkata dengan suara sendu
“Aku salut pada keteguhan imanmu
Tetapi kamu jangan berbahagia dulu
Karena aku tak akan pernah ragu
Untuk datang padamu setiap waktu
Waspadalah selalu untuk menerima kejutan dariku
Karena seperti janjiku pada Tuhanmu
Aku akan terus mengganggu dan menggodamu
Hingga kamu terjerumus ke dalam neraka seperti diriku”
Lalu aku memercikkan sisa-sisa air wuduku
Ke wajah syetan yang mulai mencoba mempengaruiku
Syetan memekik pilu, seperti tertusuk sembilu
Kuhardik dia dengan firman-firman suci Tuhanku
Dia berlari mencoba menembus waktu
Takut tersengat cahaya yang menyinari ujung malamku

(Puisi adalah kebebasan jiwa untuk mengungkap semua yang dirasa)
Sparrstrasse 2, Berlin, menjelang fajar yang dingin, 22.11.10

Tidak ada komentar: