malam yang biru
tatap mata bisu
tanpa nafsu
resah mengunyah
menyaring gelisah
menciptakan mimpi basah
melacak jejak
di antara bercak-bercak
dan keinginan untuk berteriak
kamu dalam persembunyianmu
dan aku dalam kesendirianku
meretas mimpi
bersenggama dengan sepi
melewati yang tak pasti
tanpa pernah tahu
di mana letak ujung waktu
yang akan menjadi titik temu
antara kau dan aku
(untuk bola yang menggelinding tanpa bisa dicegah ke gawang Markus)
Sparrstraße 2, 6.9.11, pkl. 21.19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar