Kamis, 06 Oktober 2011

PERTENGKARAN

aku terima kemarahanmu
sebagai bentuk ungkapan cinta darimu
meski hal itu telah melukai perasaanku
tetapi aku tak akan pernah memaksamu
untuk terus bersikap manis kepadaku
aku akan menunggu redamu
juga waktu di mana engkau telah bersedia memaafkanku
aku dengar gemuruh rindumu
aku dengar gelisah yang menyesakkan dadamu
aku rasakan kekecewaanmu
aku rasakan perih yang mengiris kalbuimu
aku terima semua tuduhanmu
sebagai sebuah kekuranganku
apapun yang kau pikir salah dari sikapku
itulah aku yang tak pernah bisa sempurna di hadapanmu
tak perlu kau mengingatku
jika hal itu akan menambah luka hatimu
aku akan menjauh dari jangkauanmu
agar kau dengan mudah bisa melupakanku
semua penjelasan akan menjadi sia-sia
lebih baik aku bungkam seribu bahasa
karena kata-kata akan menjadi percuma
ketika ego tak selaras dengan logika
tokh apapun yang terjadi di antara kita
tak sedikitpun mengurangi rasa cinta
dan rindu yang selama ini telah menjelma
dan menyatu dalam sukma dan raga
cintaku bukan cinta biasa
karena itu tak perlu kau meragukannya

Tidak ada komentar: